Minggu, 25 Oktober 2009

Dalam menghadapi era globalisasi pasca tahun 2000 mau tidak mau bangsa Indonesia harus berani bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali kita harus mempersiapkan generasi penerus kita agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan produktif.

Upaya peningkatan sumber daya manusia tidak dapat lepas dari keadaan gizi manusianya. Keadaan gizi terutama pada bayi merupakan titik tolak untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas. Keadaan gizi buruk akan menghambat laju peningkatan kualitas sumber daya manusia, karena keadaan gizi buruk terutama pada bayi mempunyai dampak buruk terhadap tumbuh kembang bayi dan tingkat kecerdasan nya.    

Masa bayi ditandai oleh pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi. Selama periode ini bayi tergantung sepenuhnya pada perawatan dan pemberian makanan oleh ibunya.

Kebutuhan nutrisi individu bervariasi sesuai dengan perbedaan genetik dan metabolik. Namun, untuk bayi dan anak-anak tujuan dasarnya adalah untuk pertumbuhan yang memuaskan dan mencegah keadaan defisiensi. Nutrisi yang baik membantu mencegah penyakit akut dan kronis dan mengembangkan kemampuan fisik dan mental.

Pemberian makanan sangat penting untuk anak kecil tidak hanya karena zat-zat nutrisi yang diperoleh dari makanan tetapi juga karena keuntungan emosional dan psikologis yang terbina.

     Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang bayi, karena bayi yang sedang tumbuh kebutuhan nya berbeda dengan orang dewasa. Kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak.

     Air susu ibu (ASI) merupakan minuman yang terbaik bagi bayi, selain nilai gizinya tinggi juga mengandung berbagai macam zat anti yang melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Disamping itu dengan menyusui, akan mendekatkan hubungan ibu dan anak yang penting untuk perkembangan kejiwaan anak.

     Ibu-ibu yang tinggal di daerah pedesaan khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi, status sosial ekonominya masih rendah. Hal ini tentunya mempengaruhi status gizi ibu.

Kualitas air susu ibu sangat berpengaruh pada awal kehidupan anak. Air susu ibu merupakan makanan yang sangat penting bagi bayi, karena air susu ibu mengandung protein, lemak, laktosa, vitamin dan mineral dalam komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kondisi fisiologis bayi.

Sumber kalori utama dalam air susu ibu adalah lemak. Walaupun kadar lemak dalam air susu ibu tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam air susu ibu lebih dulu dipecah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam air susu ibu.

Sekitar 80% lemak air susu ibu berjenis long chain polyunsaturated fatty acid. Antara lain omega 3 (EPA dan DHA), omega 6 (AA) yang merupakan komponen penting untuk pertumbuhan otak.

Kadar lemak dalam air susu ibu tergantung sumber lemak dalam  makanan ibu. Ibu dalam keadaan kurang gizi menghasilkan air susu dengan kadar lemak rendah dan sebagai akibatnya akan memberi akibat yang berkepanjangan terhadap pertumbuhan susunan saraf, karena otak dan susunan saraf mengalami perkembangan yang amat pesat pada masa anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar